Tips Seru Mengajarkan Balita Shalat Lima Waktu

Assalamualaikum bun,

Sharing kali ini tentang tips bagaimana mengajarkan anak balita untuk beribadah khusus nya ibadah shalat lima waktu. Memang tidak mudah,  saya sendiri pun sampai detik ini masih terus berproses untuk mengenalkan dan mengajarkan anak-anak tentang ibadah (Ilmi &  Alsy)

Belajar "Seni Mendidik Anak" sesuai dengan tuntunan Al Qur'an dan as-Sunnah membuat saya sadar kesalah pahaman yang sering menimpa banyak orang tua kebanyakan karena mereka tidak bisa membedakan makna mengasuh dan mendidik. 
 
Mengasuh berarti menyediakan makanan, pakaian dan segala sarana hidup layak. Adapun "mendidik" adalah menunjukan jalan yang benar atau salah, memberitahu mana yang baik dan buruk. 

Mengenalkan dan mengajarkan anak- anak beribadah salat lima waktu merupakan salah satu kegiatan "mendidik" orang tua. Pada anak yang belum "baligh" kita tidak boleh bersifat memaksakan, yang ada mencontohkan dan memberikan kegiatan menyenangkan dalam beribadah. Saya pernah ingat pernah dengar cerita tentang seorang anak yang waktu kecil rajin shalat lalu ketika dewasa merasa malas, dia beralasan trauma karena masa kecil sering dipukul kasar saat disuruh shalat. Naudzubillah min dzalik,.

Berikut Lima tips untuk mengenalkan dan mengajarkan shalat lima waktu kepada balita sejak dini, dengan cara yang menyenangkan dan tentu nya sudah saya praktekan sendiri kepada ilmi dan Alsy. 

1. Jadikan diri sendiri sebagai contoh

Mendidik dan mengajar itu bukan perkara yang mudah, orang tua terutama seorang ibu merupakan "role model" untuk anak nya. Anak mulai mengenal tentang ibadah shalat lima waktu adalah ketika kedua orang tua nya shalat. Awal nya mereka mungkin cuma melihat tapi lama kelamaan mereka menunjukan minat dan keingintauan tentang apa itu shalat. Nah saat mereka mulai ingin tau tersebut saya mulai mengajak mereka untuk shalat bareng. 

Apakah mereka benar-benar shalat? 
Tentu tidak,, awal nya saja shalat terus lama-lama, ntah di jadiin kuda-kudaan saat sujud ,ditarik-tarik atau mungkin kadang bosan lalu menangis. πŸ˜„πŸ˜„

2. Penuhi kebutuhan beribadah nya.

Balita senang dengan sesuatu yang "genjreng", jadi sebelum mengajarkan mereka shalat penuhi dulu kebutuhan mereka. Dari mukena nya hingga sajadah nya. Dijamin mereka "excited" dan langsung buru-buru ikut shalat dengan kita. 
 

Oiya selain kebutuhan ibadah, jangan lupa kebutuhan makan dan minum nya, usahakan anak sudah dalam posisi nyaman tidak kelaparan serta kehausan.

3. Ciptakan lingkungan yang mendukung.

Lingkungan yang agamis tentunya membuat pembelajaran tentang shalat menjadi lebih mudah. Sebagai contoh, jika terbiasa bangun pagi, anak akan terbiasa pula untuk lebih mudah shalat subuh. 

Seorang ayah juga memiliki peranan yang sangat penting, anak sering diajak untuk shalat berjamaah di mesjid biasanya menjadi lebih cepat dalam hal belajar shalat. (Khusus anak laki-laki).

Selaen itu, bisa juga dengan menempel kan poster-poster di kamar anak bunda, poster-poster edukasi sekarang banyak dijual di pasaran, dari poster tentang shalat, cara berwudhu dan lain-lain

4. Ajarkan Sambil Bermain

Seorang balita tidak bisa diajarkan layak nya anak sekolah,yang duduk diam lalu menulis dibuku. Mereka sangat aktif, bunda bisa membuat waktu bermain bersama dengan nya, sambil belajar tentang shalat lima waktu. Sekarang pun sudah ada Sajadah pintar dan video-video pembelajaran dari youtube dan lain-lain yang bisa membantu dalam proses pembelajaran. 
 
     Selain itu bunda bisa bermain pura-pura shalat berjamaah, bacaan nya shalat nya sengaja dikeraskan agar anak mendengar. Anak akan menirukan biasanya, lalu lama-lama terbiasa dan mulai hafal.

5. Sabar, Konsisten dan Apresiasi

Gerakan shalat sebenar nya menyenangkan bagi anak. Hanya terkadang anak menjadi kesal dan tak mau lagi melakukannya karena bunda tak "sabar" dan banyak melarang ini dan itu. 
"Kalau shalat tak boleh banyak gerak!"
"Gerakan shalat nya salah"

Hayo sapa yang kayak begitu πŸ˜„
Kurang sabar,. 

Ujian dari mengajari anak kecil memang soal kesabaran, kadang hal ini yang membuat kita jadi tidak konsisten untuk mengajari anak untuk shalat. Saya pun begitu,hehe.
Saya mengakali nya dengan berbesar hati kalau mereka berbuat salah, 
"nama nya juga anak kecil, nama nya juga masih belajar",.lalu mencoba untuk konsisten. Bismillah..

Untuk apresiasi, saya membuat tabel shalat selama seminggu. Kalau anak-anak shalat, maka suruh mereka untuk checklist sendiri. Jika seminggu full maka saya beri reward, yang mereka bisa request sendiri. Sering nya sih es krimπŸ˜„. Untuk tabel shalat sekarang sudah banyak di jual di online-online.
 

Akhir kata,..
 Dalam pendidikan ternyata perlu pembiasaan dan tahapan oleh karena itu walaupun balita belum memiliki kewajiban untuk shalat lima waktu, namun pengenalan dan pembelajaran wajib dilakukan, agar sedari dini mereka terbiasa melakukan nya. Semoga Allah SWT menjadikan putra putri kita sebagai generasi penerus yang shaleh dan shalehah. Aamiin.



Komentar

Postingan Populer