Kisah Qabil dan Habil (Dosa Pertama di Dunia)


Assalamualaikum bun,,

Jika menceritakan Nabi Adam AS tak lengkap rasa nya bila tak menceritakan anak keturunan nya. Seperti yang diketahui, Nabi Adam AS diturunkan dari surga karena melanggar larangan Allah SWT. Nabi Adam tidak sendirian, hawa pun diturunkan ke bumi namun dengan tempat yang terpisah dengan Nabi Adam AS. Tapi keyakinan nya, membuat Adam percaya bahwa akan bertemu Hawa disuatu tempat. Tidak ada yang tau dibagian bumi mana Adam dan Hawa diturunkan, tempat mereka bertemu pun belum jelas dimana nya. Walaupun kalau kita melaksanakan umroh, ada salah satu wisata saat city tour yakni Jabal Rahmah yang diyakini sebagai tempat bertemu nya Adam dan Hawa. Wallahu A'lam..

Singkat cerita, Adam dan Hawa akhir nya dipertemukan oleh Allah. Allah menyuruh mereka untuk memakmurkan bumi. Adam dikaruniai seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan disetiap kali kelahiran (kembar) yang dikandung oleh Hawa. Allah lalu memerintahkan kepada Adam supaya menikahkan anak laki-laki nya dengan saudara perempuan yang dilahirkan bersamaan dengan saudara laki-laki lainnya (dinikahkan secara bersilang). Dan tidak diperbolehkan menikah dengan saudara kembarannya sendiri. 

Baca juga Kisah Nabi Adam 

Qabil dan Habil


Seperti yang diketahui Hawa melahirkan anak kembar. Kembar pertama nya bernama Qabil (anak laki-laki) dan Iqlima (anak perempuan). Qabil dan Iqlima tumbuh bersama. Iqlima tumbuh menjadi gadis yang cantik, Qabil sangat menyayangi saudara perempuannya. 

Selang beberapa bulan, Hawa mengandung lalu melahirkan kembali anak kembar yang satu laki-laki bernama Habil dan yang perempuan bernama Labuda. Keempat anak itu tumbuh secara bersama. Paras Labuda tidak secantik para Iqlima yang kian hari kecantikan nya semakin bertambah. 

Setiap hari Qabil dan Habil membantu Adam melakukan pekerjaan. Qabil membantu dalam bidang pertanian sedangkan Habil membantu di bidang peternakan. Beranjak dewasa, Adam merasa bahwa sudah waktu nya untuk menikahkan anak-anak nya. Sesuai dengan syariat yang diperintah Allah maka sesama saudara kembar (satu kandungan) tidak boleh saling menikah. Qabil akan dinikahkan dengan Labuda, sedangkan Habil akan dinikahkan dengan Iqlima.

Perseteruan Qabil dan Habil

Mengetahui rencana sang ayah (Adam AS) Qabil merasa tidak senang, dia merasa berhak atas saudari kembar nya Iqlima yang jauh lebih cantik dibandingkan saudari kembar Habil yakni Labuda. Qabil tidak rela bila Iqlima menikahi Habil. Adam yang mengetahui hal tersebut merasa sedih, setan telah menyelinap ke dalam diri anak nya. Padahal Adam sangat mencintai mereka berdua. Nabi Adam yang tidak ingin melanggar anjuran dari Allah pun memerintahkan kedua putranya untuk berkurban agar dapat mengambil pilihan terbaik.

Al-Qurtubhi mengatakan, “Hasad (dengki) adalah dosa yang pertama kali dilakukan di langit dan di bumi, di langit adalah dengkinya iblis kepada Nabi Adam ‘alaihissalam dan di bumi adalah dengkinya Qabil kepada Habil.”

Qabil adalah seorang petani. Ketika diperintahkan berkurban maka ia berkurban dengan seikat gandum. Dia pilih gandum yang jelek dari tanamannya. Dia tidak peduli apakah kurbannya diterima atau tidak, karena rasa sombong dan dengki sudah menguasainya. Sedangkan Habil seorang peternak kambing, dia pilih kambing yang muda lagi gemuk untuk berkurban. Dia berkeinginan agar kurbannya diterima di sisi Allah Ta’ala. Setelah kurban keduanya dipersembahkan, Allah Ta’ala menurunkan api berwarna putih dan dengan izin Allah api itu membawa kurban Habil (sebagai tanda bahwa kurbannya diterima) dan meninggalkan kurban Qabil.

 

.

 

Al-Qurthubi menukil dari Sa’id bin Jubair rahimahullah dan lainnya bahwa kambing itu diangkat ke surga dan hidup di sana hingga diturunkan lagi ke bumi untu dijadikan tebusan bagi Nabi Ismail AS ketika hendak disembelih oleh Nabi Ibrahim AS, Wallahu a’lam

Allah Ta’ala berfirman menceritakannya dalam Surat Al-Maidah ayat 27,


وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَىْ ءَادَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ اْلأَخَرِ قَالَ لأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ


“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Qabil dan Habil) dengan sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah satunya dan tidak diterima dari yang lainnya. Maka berkata yang tidak diterima kurbannya, ‘Sungguh aku akan membunuhmu.’ Dan berkata yang diterima kurbannya, ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima kurban dari orang-orang bertakwa.’

Pembunuhan Habil 

Sumber :Pinterest

Setan terus bermain di benak Qabil, qurban nya tidak diterima Allah namun Qabil tetap bersikukuh bahwa apapun yang terjadi tidak ada yang bisa menikahi Iqlima selain dirinya. Muncul keinginan untuk membunuh saudara nya Habil agar dia bisa menikahi Iqlima. Mengetahui bahwa Qabil akan membunuh nya, Habil tidak melakukan perlawanan untuk membela diri. (Al ma'idah :28-29)

Habil melakukan tindakan ini karena Qabil bukanlah orang kafir melainkan pelaku maksiat, dia khawatir jika melawan akan punya keinginan seperti Qabil yakni membunuh lawannya. Ini tentu berakibat fatal, karena nanti kedua-duanya akan masuk neraka. Adapun kepada orang-orang kafir maka seharus nya melawan dan membela diri. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Bukhari dan Muslim:

“Apabila dua orang muslim berhadap-hadapan dengan pedang masing-masing, maka pembunuh dan yang dibunuh keduanya masuk neraka.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, kalau pembunuh wajar ia masuk neraka, tetapi kalau yang dibunuh apa gerangan penyebabnya?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sesungguhnya yang dibunuh itu juga berkeinginan membunuh temannya.”

Sumber :Pinterest

Qabil membunuh Habil saat tertidur pulas ketika sedang menggembala kambing nya. Dia melemparkan batu ke kepala Habil hingga Habil meninggal dunia. Setelah itu, Qabil meninggalkan jasad Habil ditempat terbuka, dia tidak tau apa yang harus dilakukan terhadap jenazah saudara nya karena jenazah Habil adalah jenazah pertama di muka bumi. Kemudian Allah SWT mendatangkan burung gagak yang sedang bertarung, salah satu dari gagak tersebut mati maka yang hidup mengais-ngais tanah, membuat lubang untuk menguburkan gagak yang mati. Maka Qabil mengambil pelajaran dari hal tersebut, dia membuat lubang lalu menguburkan jenazah saudaranya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, bersabda :

Tidaklah dibunuh suatu jiwa dengan zalim melainkan dosa pembunuhan itu akan ditanggungpula oleh anak Adam yang pertama (Qabil) karena dialah yang pertama memberi contoh pembunuhan.” (HR. Bukhari dan Muslim

Allah mencatat kemaksiatan atas diri Qabil karena dia telah menjadi pembunuh pertama di permukaan bumi. Dia akan menanggung dosa karena tidak bertobat atas perbuatanya, sekaligus menanggung dosa orang yang meniru nya melakukan pembunuhan dengan jalan yang tidak benar. Pembunuhan merupakan dosa besar yang dilaknat serta pelakunya diancam masuk ke neraka.

 

 

Referensi

https://youtu.be/hy3PHZBINEo?si=rk2myoA8O9thG_Zv

https://www.detik.com/hikmah/kisah/d-6582972/kisah-qabil-dan-habil-anak-nabi-adam-dalam-peristiwa-pembunuhan-pertama-di-bumi

DR. Achmad, Hamid. 2021. Nabi Adam dan Nabi Idris: Seri Kisah Para Nabi untuk Anak. Jakarta: Hikam Pustaka.




Komentar

Postingan Populer