Belajar Dari Sandal Jepit

"Mbun,," panggil anak bontot (Insya Allah) diiringin tatapan sedih.. menunjuk ke bawah.
Nengok sepintas ehhhh....
Ternyata sandal jepitnya putus satu.😆 

Padahal ini mau berangkat ngaji dan waktunya sudah sangat mepet. Ngambek mau tetap pakai sandal putus karena kesayangan kata nya. 

Beberapa hari berlalu,, si bontot Alsy akhirnya memakai sandal jepit mba ilmi. Lupa kalau kemaren sempat nangis minta dibelikan sandal baru. Saya juga selalu lupa membelikan padahal sering ke pasar,tapi ga pernah inget tentang sandal jepit untuk Alsy. 

Sampai Saya akhirnya sadar mungkin khilaf sesuatu. Dan benar sebuah hadis tiba-tiba muncul di feed Instagram Saya. 

Aisyah radhiallahu ta’ala ‘anha mengatakan:

سَلُوا اللَّهَ كُلَّ شَيءٍ حَتَّى الشِّسعَ

Mintalah kepada Allah, bahkan meminta tali sandal sekalipun” [HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 2/42, Al Albani berkata: “mauquf jayyid” dalam Silsilah Adh Dha’ifah no. 1363].

Kok bisa pas yah???
Serasa disindir,, ternyata saya lupa berdoa meminta tentang sandal jepit Alsy. Pantas saja Saya selalu lupa untuk membelikan sandal. Mungkin ini salah satu alesan nya.

Sandal jepit, ternyata hal remeh yang membuat saya tersentak tentang arti sebuah ketauhidan. Bahwa dalam urusan apa pun Kita membutuhkan pertolongan Allah. Biasa nya setelah Shalat,hanya doa-doa paten yang diucapkan (diajarkan pas sekolah) seperti keselamatan dunia akhirat,  doa orangtua, dan lain-lain. Lupa bahwa hal yang remeh pun ternyata kita bisa meminta kepada Sang Pencipta Allah SWT. 

Bahkan dalam sebuah hadis qudsi 
Allah Ta’ala berfirman, “Wahai hamba-Ku, kalian semua kelaparan, kecuali orang yang aku berikan makan. Maka mintalah makan kepadaku, niscaya aku akan berikan. Wahai hamba-Ku, kalian semua tidak berpakaian, kecuali yang aku berikan pakaian, Maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya akan aku berikan” (HR. Muslim no. 2577).

Untuk urusan makan dan pakaian saja Allah menyuruh kita untuk meminta kepada nya, karena kita ini fakir, tidak punya apa-apa dibandingkan dengan Allah SWT. 

Ternyata tak ada urusan yang remeh. Setiap perkara dapat menjadi jalan menuju kebaikan jika ia kita lakukan dalam rangka meraih kedekatan dengan Allah Ta`ala sesuai cara yang diperintahkan-Nya serta dituntunkan melalui petunjuk langsung Rasulullah Muhammad shallalahu `alaihi wa sallam. . 

PENYAKIT HATI

Sesungguhnya yang menghalangi manusia untuk berdoa adalah penyakit hati. Penyakit hati itu adalah sombong (Takabbur). Sombong membuat kita merasa tidak perlu berdoa dan merasa semua hasil dari jerih payah sendiri. Sombong adalah perbuatan yang sangat dihinakan oleh Allah SWT,  Sebuah hadis menerangkan hal tersebut. 

 حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ أَنَّ دَرَّاجًا حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ يَتَوَاضَعُ لِلَّهِ سُبْحَانَهُ دَرَجَةً يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهِ دَرَجَةً وَمَنْ يَتَكَبَّرُ عَلَى اللَّهِ دَرَجَةً يَضَعُهُ اللَّهُ بِهِ دَرَجَةً حَتَّى يَجْعَلَهُ فِي أَسْفَلِ السَّافِلِينَ

"Barang siapa tawadu' (bersikap rendah diri) kepada Allah Swt. satu derajat, niscaya Allah akan mengangkatnya satu derajat, dan barang siapa bersikap sombong kepada-Nya satu derajat maka Allah akan merendahkan satu derajat hingga derajat yang paling hina. (HR. Ibnu Majah No. 4166)

Sombong atau takabbur adalah masalah yang sangat serius. Sebab kesombongan inilah yang menyebabkan setan terusir dari surga dan kemudian dikutuk oleh Allah selamanya. Hadirnya rasa sombong sangat halus sekali.

Rasulullah SAW bersabda "Tidak akan masuk surga siapa yang di dalam hatinya ada kesombongan walau seberat debu. (HR Muslim). 

Allah benar-benar mengharamkan surga untuk dimasuki orang-orang sombong. Hanya Allah yang layak sombong karena memang memiliki keagungan sempurna. Sedang seluruh makhluk hanya sekadar menerima kemurahan dari-Nya.

Marilah kita berhati-hati dari bahaya kesombongan ini. Jika penyakit ini datang pada kita, kita akan sengsara. Langkah kehati-hatian ini bisa dimulai dengan mengenali ciri-ciri kesombongan. 

Rasulullah SAW bersabda "Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia. (HR Muslim). 

Jika dalam hati kita ada satu dari dua hal ini, atau kedua-duanya ada, itu pertanda kita telah masuk dalam deretan orang-orang sombong. Jika menyombongkan diri di hadapan  manusia saja tercela, apalagi menyombongkan diri di hadapan Allah SWT. Naudzubillah min dzalik. 

Mengajarkan Anak Berdoa 


Dari sendal jepit ternyata ada hikmah tersembunyi bahwa pentingnya Kita menanamkan kebiasaan berdoa kepada anak dalam kondisi apapun. Berikut adab-adab berdoa yang bisa bunda ajarkan kepada anak.

1. Yakin

Ketika berdoa, sebaiknya benar-benar menanamkan keyakinan dalam hati bahwa Allah SWT akan mengabulkannya. Mungkin bukan sekarang, tetapi Allah SWT pastinya sudah tahu kapan waktu terbaik akan mengabulkan doa hamba-Nya. Hal ini seperti dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi berikut ini:

Berdoalah kepada Allah dan kalian yakinlah akan dikabulkan. Ketahuilah sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan lengah dengan doanya.” (HR. Tirmidzi).

2. Menghadap Qiblat dan Mengangkat Kedua Tangan

Salah satu adab berdoa adalah menengadahkan tangan kita. Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya kita tidak memiliki apapun dan tidak memiliki daya upaya.

Dari Salman al-Farisi, Rasulullah SAW bersabda:

Sesungguhnya Allah Maha Pemalu lagi Maha Pemurah terhadap seorang hambanya yang mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, kemudian tangannya kembali dengan kosong dan kehampaan.”

3. Memuji Allah dan Shalawat Nabi 

Berdoa sebaiknya diawali dengan memuji Allah SWT. Selain itu, jangan lupa juga untuk shalawat nabi. Ini menjadi cara berdoa yang benar sesuai dengan ajaran Islam.

Pujian kepada Allah SWT adalah bentuk merayu Allah SWT dengan mengucapkan nama-nama baik-Nya. Karena hanya Allah SWT lah yang memiliki nama-nama baik tersebut di dalam Al-Qur'an. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya melalui surah Thaha ayat 8 yang bunyinya sebagai berikut:

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى

Artinya: “(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik.” (QS. Thaha: 8).

4. Suara Lembut

Hendaknya kita mengingatkan anak untuk memohon kepada Rabb (berdoa) dengan nada yang lembut dan kata-kata yang baik. Berdoa artinya kita sedang berkomunikasi dan berbincang dengan Rabb kita.

Hindari berdoa dengan suara yang terlalu keras ataupun berteriak secara berlebihan. Sampaikan doa dengan penuh kesungguhan dan keyakinan bahwa doa yang dipanjatkan akan dikabulkan.

Allah SWT berfirman :
 ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚإِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55)






Sumber
 
https://rumaysho.com/19279-berdoa-lemah-lembut-dan-tidak-melampaui-batas.html

https://nasihatsahabat.com/mintalah-hanya-kepada-allah-bahkan-meminta-tali-sandal-sekalipun/amp/










Komentar

Postingan Populer