Tips Mudah Menjadikan Anak Penghafal Al Quran

 
 
Sumber:Pinterest
                                                                                                  
Assalamualaikum bun,
Sudah lama sebenar nya ingin menulis tentang penghafal quran. Sedikit iri melihat para anak kecil yang berlomba-lomba menghafal Al Quran di televisi (saat bulan ramadhan).
Eeits... Iri disini diperbolehkan yah.
Dalam islam kita boleh iri kepada 3 golongan.
Pertama
Kepada orang berilmu yang senantiasa mengamalkan dan mengajarkan ilmu ny kepada yang lain
Kedua 
Kepada penghafal Al quran yang senantiasa membaca nya siang dan malam
Ketiga
Kepada orang yang dikaruniai Allah harta yang banyak dan dia menginfakan harta tersebut dijalan Allah siang dan malam.

Iri kita lebih sebagai cambukan, sebuah motivasi agar kita bisa seperti mereka. Menjadi orang-orang yang bermanfaat. Dalam hal ilmu maupun hal harta. 
 
Lalu bagaimana cara nya agar mencetak generasi-generasi penghafal Al Quran?

"Masukin ke sekolah-sekolah islam, pesantren bun" 

Iyess.. itu bisa salah satu nya. Tapi ternyata kita tidak bisa menyerahkan pendidikan anak kita sepenuh nya kepada sekolah. 

Umpama nya seperti ini,,
 
Guru-guru hanya mengajar beberapa jam, mereka berprasangka bahwa anak-anak sudah diajarkan tentang aqidah dll dari rumah. Sehingga mereka merasa telah cukup mengajar. 

Sedangkan kita, melihat anak-anak pulang sekolah, berharap mereka sudah diberi pemahaman ajaran islam dari sekolah dan menjadi anak yang baik. 
Lalu dirumah, kita cuek begitu saja, merasa cukup pula. 

Jika miskomunikasi terus berlanjut,, 
Apa yang terjadi dengan anak kita???
(Jawab sendiri yahh, hehe..)

Luruskan Niat

Prtiwimeri


 
Untuk memulai sesuatu kita diajarkan untuk meluruskan niat, mengikhlaskan niat menghafal Al quran karena Allah. Niat itu pondasi awal jadi jangan main-main dengan niat, jangan sampai kita menjadi kan anak kita penghafal quran cuma untuk dipuji dan sombong. Jikalau niat kita mulai melenceng maka buru-buru untuk meluruskannya lagi.

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam ahli hadis)

Mulai Dari Halal 

Sumber:Pinterest

Syarat memiliki anak yang sholeh adalah memastikan semua yang masuk ke dalam badan si anak bersumber dari yang halal. Sandang pangan papan usahakan dari proses yang halal. Apalagi jika ingin anak nya penghafal quran, asupan nutrisi yang baik lagi halal akan memudah kan mereka dalam memghafal quran lagi diridhoi oleh Allah SWT.

“Wahai Saad perbaikilah makananmu, makanlah dari makanan yang baik-baik. Niscaya kamu akan menjadi orang yang mustajab doanya” (HR Ath-Thabrani).

Mengenalkan Bacaan Al Quran Sejak Dini

Saya ingat pertama kali mengenalkan bacaan Al Quran saat anak-anak di dalam kandungan. Saya memulai nya dengan mendownload mp3 nya lalu memasangkan nya diperut saat itu. Ketika sedang kerja, saya selalu konsisten melakukan itu. 
 
Sumber :Pinterest
                                                                         
Di lain waktu saya membaca mushaf nya, mereka kadang merespon dengan tendangan-tendangan kecil di perut. Saya sering mengajak bicara mereka untuk sama-sama mengaji.

"Dek, mbun mau ngaji dengerin yah"
Sambil elus-elus perut tentu nya. Hehe

Memulai Dari Surat Pendek 

Ketika anak sudah mulai bisa diajak komunikasi,maka saat nya mengajari mereka surat-surat pendek. Bermain sambil belajar, keraskan intonasi suara bunda, mungkin ada sebagian yang belum fasih dalam berbicara (cadel), tapi bacaan quran bunda akan merangsang otak nya. Mereka secara tidak langsung akan merekam dan menghafal surat-surat tersebut.
 
Sumber: Pinterest
                                                                              
Saat anak-anak bermain saya selalu menemani sambil terus memutar muratalan quran. Disaat mereka mau tidur pun muratalan tak berhenti. Hingga kadang saya juga sedikit kagum,karena kadang mereka hafal surat yang belom pernah diajarin.

Mencari Guru yang Kompeten

Kita bisa membantu nya dengan memilihkan TPQ (Taman Pendidikan Quran) terbaik. TPQ tersebut tentunya harus memiliki guru yang kompeten. Kenapa harus kompeten ?
Karena jika ada salah satu bacaan yang salah dia bisa langsung membetulkan. 
 
Sumber :Pinterest
                      
Kalau bisa untuk menghafal jangan gonta-ganti Al Quran nya, seorang anak biasa nya ketika mereka menghafal maka mereka akan mengingat setiap lembaran-lembaran quran tersebut. Jika diganti, biasanya tata letak huruf atau bahkan warna tinta bisa berubah sesuai quran nya. Khawatir mereka jadi lebih susah mengingat.

Mencari Metode yang Cocok

Biasanya sebelum menghafal satu surat, saya akan membacakan arti nya dulu kepada anak-anak sambil menjelaskan maksud dari ayat tersebut, tentu nya dengan bahasa yang mereka paham. Setelah itu baru menghafal, 1 ayat dengan 5 sampai 10x pengulangan. Sampai mereka hafal. Baru ditambah 1 ayat lagi jika mereka sudah hafal. Begitu seterus nya.
 
Sumber : Aplikasi Al Quran Indonesia

Tak lupa muratal kadang selalu menemani saat mereka mau tidur. Di playstore ada aplikasi Al quran indonesia. Saya menggunakan itu untuk muratalan saat tidur kadang malah sampai subuh.

Saya juga sering melakukan permainan sambung ayat dirumah dengan anak-anak. Biasa nya berupa game cepet-cepetan antara adik dan kakak. Kadang juga sendiri-sendiri,lebih ke arah ujian kecil apakah mereka masih mengingat dengan baik.

Memilih waktu yang tepat

Sepakati waktu dengan anak untuk murajaah kembali dirumah. Biasa nya saya setiap magrib hingga isya. Tapi kadang sering gagal juga karena terbentur waktu makan mereka yang lama😅.
 
sumber : Pinterest
  Akhirnya setiap ada waktu luang,saya ajak mereka untuk murajaah bareng. Butuh "effort" yang banyak untuk mengajak anak-anak murajaah, karena ada waktu dimana mereka bosan dan ingin bermain. Pinter-pinteran bunda untuk merayu.

Mencari Teman Penghafal Al Quran

Sebuah hadis, Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan, “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Hadis ini mengandung makna bahwa paling tidak ada dua kemungkinan jika bersahabat dengan teman yang baik; kita akan menjadi baik atau minimal kita mendapati kebaikan teman kita. Begitu pula sebalik nya.
 
Seorang anak terutama yang masih kecil fitrah nya adalah ingin bermain dengan teman nya. Alangkah menyenangkan nya jika teman akrab nya ikut dalam pengajian atau TPQ yang sama. Anak tersebut pasti lebih semangat jika mau berangkat ngaji,atau bahkan saling jemput dan pulang bersama. Kita masih mempunyai peranan untuk memilihkan teman terbaik untuk anak kita.

Konsisten murojaah dan Berdoa.

Orang sukses melakukan sesuatu secara tekun dan konsisten.Begitupun halnya dalam mendidik anak menjadi penghafal Al Qur’an. Meski ia sudah merasa bosan ataupun rutinitas kita yang padat, sebaiknya jangan berhenti.
sumber : Pinterest
Motivasi mereka dengan keutamaan para penghafal Al quran. Iman kadang naek dan turun, yang membuat kita kadang lelah. Maka dari itu kita wajib berdoa agar tetap istiqomah dalam keadaan apapun. Sampai saat ini pun saya masih berproses, semoga kita bisa terus membersamai hingga anak-anak hafal 30 juz. Aamiin.
















Komentar

  1. semoga tercapai impian memiliki anak-anak yang hafidz al-Qur'an. Impian semua orang tua muslim. doa ibu sangat mustajab, bu, dalam beberapa kitab yang saya baca doa orang tua ibarat doa nabi kepad ummatnya. terus berdoa dan berdoa.. insyaAllah

    ".... Sampai saat ini pun saya masih berproses, semoga kita bisa terus membersamai hingga anak-anak hafal 30 juz. Aamiin". amin ya rabbal alamin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer