Puasa Ramadhan Sambil Umroh Bersama Anak, Persiapkan Ini Dulu!

Assalamualaikum Bun,

فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً

“Umrah pada bulan Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Muslim no. 1256)

Hadis diatas begitu terngiang-ngiang dipikiran, berhubung belum ada dana lebih untuk pergi haji maka umroh jadi tujuan pertama terlebih dahulu. Alhamdulillah keinginan tersebut terwujud, kami sekeluarga diberikan kesempatan untuk berumroh, mengunjungi rumahnya Allah. 

Umroh kami bertepatan di bulan ramadhan, hal yang menjadi fokus kami adalah kami membawa 2 anak yang berusia 5 tahun dan 6 tahun. Ramadhan di tanah suci tentu berbeda dengan di tanah air. Di Tanah suci ketika ramadhan juga lebih ramai daripada di bulan-bulan lainnya. Berikut persiapan-persiapan kami ketika memutuskan umrah bersama anak dibulan ramadhan,:

1. Mencari tau cuaca saat di madinah dan mekah.


Ketika memutuskan untuk membawa anak maka hal pertama yang kami cari tau adalah tentang cuaca. Biasanya travel sudah memberitahu tanggal keberangkatan, nah bunda bisa mencari tau tentang cuaca di mekah dan madinah. Sedang musim apa, musim dingin atau panas, atau malah sedang musim hujan. Tanyakan kepada agent travel atau bisa dengan cara browsing-browsing di mbah google. Juga bisa bertanya kepada saudara atau kenalan yang menetap disana. 

Ketika sudah mengetahui tentang musim/cuaca disana maka persiapkan pakaian yang akan dibawa sesuai dengan kebutuhan. Jika musim dingin maka jangan lupa untuk membawa kaos kaki, jaket, sarung tangan dan juga masker. Biasanya musim dingin di madinah lebih dingin dibanding di mekah.

Jika musim panas, maka gunakan pakaian yang jenis katun dingin dan berwarna selain hitam, dikarenakan perbedaan kelembaban udara, maka sepanas apapun tidak akan berkeringat layaknya di indonesia. Tetapi teriknya sangat berasa,jadi jangan lupa untuk mempersiapkan kacamata gelap dan sunblock untuk anak. Lipbalm dam madu juga perlu karena pengalaman kemaren bibir anak pada kering dan pecah-pecah. Untuk payung kemarin kami tidak mempersiapkan, lebih kepada topi saja agar menghemat tempat. 

2. Travel Ramah Anak


Persiapan berikutnya adalah mencari travel yang ramah anak. Ramadhan berarti identik dengan puasa, kedua anak kami bisa saja berpuasa layaknya ketika di indonesia tetapi kami memutuskan agar mereka tidak berpuasa terlebih dahulu. Keputusan ini kami ambil agar mereka kuat dengan semua kegiatan umroh, tidak gampang sakit. 

Travel ramah anak adalah solusi umroh dibulan ramadhan, ketika yang lain berpuasa otomatis kami harus mempertanyakan tentang konsumsi untuk anak diluar jadwal makan saat sahur dan buka. Ketika bulan Ramadhan, semua toko-toko makanan di madinah dan mekah tutup saat siang hari. 


Bunda ketika memilih umroh dengan anak dibulan ramadhan, jangan lupa untuk menanyakan masalah konsumsinya. Seandainya tidak siapkan,maka jangan lupa untuk membawa bekal makanan dan cemilan yang cukup untuk anak. Ketika kami umroh, kami dizinkan untuk membekal makanan pas sahur untuk dimakan anak saat siang. Kami juga membawa beberapa kotak makan dan botol minum. 

3. Latih Anak Untuk Terbiasa Jalan 


Sebulan sebelum keberangkatan latih anak untuk terbiasa jalan. Latih fisik anak sedikit-demi sedikit, jangan lupa untuk memberi vitamin serta makanan yang bergizi untuk mempersiapkan kesehatannya sebelum berangkat umroh.

Selain melatih fisik anak, kami juga memberikan edukasi tentang umroh kepada Ilmi dan Alsy. Kami memberi pengertian tentang apa itu umroh dan apa saja nanti yang dikerjakan disana. Kami juga memberi edukasi sedikit tentang sejarah-sejarah kota mekah dan madinah, tentang kehidupan Nabi Muhammad. Sejarah mesjid nabawi dan napak tilas kehidupan siti hajar yang mencari-cari air untuk Nabi Ismail. 

Kami menceritakan bahwa disana akan banyak anak-anak kecil yang sebaya. Anak-anak kecil dari berbagai negara dengan berbagai bahasa, dengan muka dan warna mata, rambut yang berbeda. Kami sengaja menceritakan semua hal, agar ketika disana mereka tidak bosan dan ternyata benar, mereka begitu excited, bertemu banyak orang, mengunjungi banyak tempat yang mbun nya ceritakan. Mereka mengingat-mengingat lagi semuanya. 

4. Stok Obat Keluarga

Ketika kami bisa infus vitamin C, kedua anak kami tidak diperbolehkan dikarenakan usianya. Disarankan oleh dokter untuk membawa vitamin oral saja. Vitamin yang kami bawa berbentuk tablet, karena kalau cair khawatir pecah. 

Kami juga berinisiatif meminta obat batuk untuk anak (tanpa antibiotik), obat tersebut kami minta untuk dimasukkan ke dalam kapsul saja agar mempermudah. Qadarullah ketika disana ternyata anak terkena batuk. Jangan lupa untuk membawa obat panas, perminyakan dari telon hingga minyak kayu putih. Anak kami termasuk yang susah untuk minum obat, jadi kami mempersiapkan smia dari tanah air, termasuk madu untuk  pemanis saat mereka minum obat. 

5. Harus Bawa Mainan.



Ini perlengkapan penting juga untuk anak. Karena ada saatnya anak akan bosan juga disaat kita beribadah. Bunda bisa membawa mainan kesayangan anak. Pilih mainan yang tidak terlaku besar agar muat di koper nanti. Mainan juga jangan sampai mengganggu orang ibadah seperti yang mengeluarkan bunyi-bunyian. 


Permainan yang menyibukkan seperti menggambar dan mewarnai sangat rekomended untuk dibawa. Kemarin kami membawakan pensil warna, buku gambar untuk Ilmi Alsy. Selain itu kami juga memberikan paper doll, lumayan tipis untuk dibawa. Adik Alsy request untuk bawa boneka kesayangan nya, akhirnya kami bawa juga boneka choco untuk umroh. Jangan lupa untuk beri pengertian kepada anak bahwa ketika bermain tidak boleh berisik dan mengganggu orang. 

6. Buat Koper Khusus.


Kami membuat ini agar memudahkan dalam mencari barang. Koper khusus ini sebenarnya untuk tempat perlengkapan anak-anak selain baju seperti makanan dan cemilan anak, obat-obatan anak hingga aneka permainan anak. Bedakan pula koper untuk pakaian anak dan pakaian dewasa. 

Biasanya kita mendapatkan koper dan aneka tas kecil dari travel umroh. Saran kami, gunakan tas punggung untuk anak. Jika dari travel disediakan tas selempang maka bawakan saja anak tas punggung kecil. Tas tersebut nanti bisa diisi dengan berbagai perlengkapan anak yang bisa dibawa sendiri oleh mereka. Isi tas bisa berupa mainan, obat-obatan anak standar, botol minum, kacamata, kaos kaki anak, sarung tangan anak serta cemilan anak. Dengan begitu ketika anak membutuhkan sesuatu, mereka bisa mandiri untuk mengambil keperluan mereka di tas nya. 

7. Bawakan perlengkapan yang multifungsi



Multifungsi disini adalah yang kegunaannya lebih dari satu macam. Membawa anak-anak kami memutar otak agar tidak begitu ribet. Salah satunya dengan mukena. Kami membawakan anak-anak gamis dengan jilbab yang rada panjang agar digunakan sekalian untuk shalat.

Kami tidak membawakan sepatu,tetapi diganti dengan sendal sepatu tetap nyaman digunakan saat city tour dan lebih mudah dibuka ketika hendak memasuki mesjid. Untuk kaos kaki, kami belikan anak-anak kaos kaki yang anti slip selain untuk menghangatkan kaki juga untuk persiapan saat sa'i dan juga tawaf. 

8. Komunikasi

Terakhir yang tak kalah penting adalah komunikasi bersama pasangan. Bicarakan dengan pasangan tentang pembagian waktu disana. Kami membagi waktu dimesjid untuk menjaga anak-anak agar tidak begitu kelelahan. Sebagai contoh shalat subuh kami shalat bersama-sama dengan anak di mesjid, ketika zuhur gantian saya yang menjaga anak di hotel, ayahnya shalat jamaah di mesjid. Ashar gantian ayahnya yang menjaga anak, saya bisa jamaah di mesjid. Begitu seterusnya disesuaikan saja dengan kemampuan dan kesehatan anak-anak.
 


Saat ibadah Umroh nya, kami berganti-gantian untuk menggendong anak. Alhamdulillah, untuk si kaka Ilmi, kuat terus menjalankan semua rangkaian ibadah umroh tanpa meminta gendong. Yang paling unik adalah respon dari jamaah lainnya, mereka begitu senang dengan anak-anak. Tak jarang ilmi dan alsy mendapat hadiah dari jamaah yang beda negara. Tas, permen,coklat hingga uang negara lain sering diterima ilmi dan alsy, mereka juga sering mengusap-ngusap kepala anak-anak sembari mengucapkan sebuah doa. Masya Allah. 



Umroh dengan kedua anak kecil memang tidak mudah,apalagi ketika memutuskan umroh di bulan ramadhan. Tak jarang kekhawatiran tentang tidak khusuk nya ibadah umroh nanti membuat kita mengundurkan diri untuk mengajak anak-anak, kita seakan berintropeksi diri apakah sudah memberi yang terbaik belum terhadap titipan yang diberikan Allah kepada kita yakni anak-anak. 

Anak-anak itu titipan Allah, sudah seharusnya kita menanamkan pendidikan agama sedari dini kepada mereka. Lewat umroh, anak-anak mendapat pengalaman yang tak terlupakan tentang ketuhanan. Membuat anak senang beribadah dan rindu kepada tanah suci serta ingin kembali lagi kesana. So, jangan ragu untuk membawa anak-anak untuk beribadah umroh semoga Allah mencukupkan serta memberikan kemudahan kita untuk kesana. Aamiin. 

Semoga bermanfaat. 














Sumber :

https://rumaysho.com/2657-umrah-ramadhan-seperti-haji-bersama-nabi336.html

Komentar

Postingan Populer