9 Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan Bersama Anak, Anti Bosan !

Assalamualaikum Bun,


Sebentar lagi kita akan menyambut bulan ramadhan. Bulan ramadhan adalah salah satu bulan yang mulia dimana selama sebulan penuh kita diwajibkan untuk berpuasa. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 183:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴿١٨٣﴾

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah[2]: 183)

Ramadhan adalah bulan yang istimewa karena dibulan inilah Allah SWT menurunkan rahmat, memberikan ampunan dan dibukanya pintu-pintu surga bagi orang yang beribadah dengan bersungguh-sungguh, ikhlas karena-Nya. Dalam bulan ini juga ada malam lailatul Qadr yakni satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam perintahkan umatnya agar sungguh-sungguh mencari keutamaan malam Lailatul Qadr ini. Beliau menjelaskan;

أتاكُم رَمضانُ شَهرٌ مبارَك ، فرَضَ اللَّهُ عزَّ وجَلَّ عليكُم صيامَه ، تُفَتَّحُ فيهِ أبوابُ السَّماءِ ، وتغَلَّقُ فيهِ أبوابُ الجحيمِ ، وتُغَلُّ فيهِ مَرَدَةُ الشَّياطينِ ، للَّهِ فيهِ ليلةٌ خيرٌ من ألفِ شَهرٍ ، مَن حُرِمَ خيرَها فقد حُرِمَ

Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah Ta’ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim, dan dibelenggu setan-setan yang membangkang. Pada bulan tersebut, Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (seseorang beribadah selama itu). Barangsiapa terhalang dari kebaikannya, sungguh ia orang yang terhalang (dari seluruh kebaikan)”[2. Shahih. Hadits yang mulia dengan lafazh seperti ini diriwayatkan oleh an-Nasa-i (2106) dan Ahmad (12/59) dari hadits Abu Hurairah radhiallahu’anhu. Dan diriwayatkan pula oleh Ibnu Majah (1644) dari hadits Anas bin Malik radhiallahu’anhu. Lihat Shahih al-Jami’ (55) dan Shahih at-Targhib wat Tarhib (1/241 nomor 999 dan 1000). Dan sebagian lafazh dan makna hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari (1899 dan 3277), dan Muslim (2/758 nomor 1079)].

Umumnya anak-anak bahagia menyambut Ramadhan yang identik dengan tibanya Lebaran. Berikut tips persiapan yang bisa bunda lakukan untuk menyambut bulan ramadhan bersama anak. Dengan mempersiapkan segala sesuatunya sejak jauh hari membuat anak menjadi tidak kaget ketika menghadapi bulan ramadhan. Contohnya ketika bangun sahur, puasa hingga terawih. Anak-anak juga akan lebih mengerti tentang makna beribadah di bulan ramadhan. 

1. Memperkenalkan Tentang Bulan Ramadhan.

Bulan ramadhan tidak sama dengan bulan-bulan lainnya, ada keistimewaan tersendiri yang hanya ada di bulan ramadhan salah satunya kewajiban untuk berpuasa penuh selama 1 bulan. Kita bisa mengenalkan kembali tentang keistimewaan tersebut kepada anak-anak. Pengenalannya bisa dengan berbagai cara yakni dengan membaca buku, mendongeng menonton video dan lain sebagainya. 

Apa saja yang kita ceritakan ?
Ada banyak, tentang apa itu puasa, hukum nya seperti apa, niat puasa, niat berbuka puasa,shalat terawih, pahala orang berpuasa, lailatul qadr dan lain sebagainya. 

Kalau tidak punya buku bagaimana?
Bunda bisa mendongeng atau menonton video via youtube kids dll. Seandainya mau tetap membaca, bunda ke perpustakaan terdekat atau bisa pula mendownload aplikasi perpustakaan online. Salah satunya IPUSNAS dan EPERPUSDIKBUD

Jangan lupa untuk sesuaikan cara penyampaian bunda dengan umur si anak agar mereka lebih cepat paham. 

2. Menata Dan Mendekorasi Ulang Rumah

Persiapan selanjutnya adalah menata dan mendekorasi ulang rumah. Cara ini biasa kami lakukan dengan maksud membuat suasana baru saat ramadhan tiba. Menata ulang sebenarnya juga bertujuan untuk membuat ruang untuk kegiatan bareng agar lebih luas. Untuk shalat jamaah,mengaji dan lain-lain.  Untuk mendekor biasanya sengaja mengajak Ilmi dan Alsy untuk ikut serta membuat pernak pernik ramadhan. Dapat berupa poster, lukisan, kerajinan tangan, doa-doa dll. Dengan begitu anak akan lebih antusias dan semangat menyambut bulan ramadhan.

3. Mengecek Perlengkapan Ibadah Anak

Pada bulan ramadhan, kegiatan ibadah kita lebih banyak dibanding di bulan lainnya. Diriwayatkan dari Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda:

"Nabi Muhammad SAW berusaha lebih banyak beribadah selama bulan Ramadan dibanding waktu yang lain. Dan dia mengabdikan dirinya kepada Allah lebih banyak ketika sepuluh malam terakhir pada bulan Ramadan dibandingkan pada saat awal bulan," (HR Muslim).


Perlengkapan ibadah seperti mukena, sajadah, peci dan sarung (untuk anak laki-laki), menjadi faktor penting dalam beribadah. Bunda harus mengeceknya kembali apakah masih layak pakai, apakah masih muat. Jika memang sudah usang dan ada dana lebih, akan lebih baik bila menggantinya dengan yang perlengkapan ibadah baru. Namun jika memang belum ada dana nya,bisa dibicarakan lagi dengan anak agar mereka paham dan tetap semangat menyambut bulan ramadhan. 

4. Mengatur Pola Tidur Anak

Mengajarkan anak berpuasa gampang-gampang susah. Namun langkah awal yang kita bisa lakukan adalah membuat pola tidur anak menjadi teratur. Usahakan anak sudah ke kamar tidur jam 21.00 (9 malam). Anak yang tidur lebih malam akan lesu ketika bangun pagi-pagi karena seorang anak membutuh waktu tidur yang lebih lama dibanding orang dewasa (untuk pertumbuhan). Anak yang tidur kemalaman juga akan lebih susah untuk dibangunkan sahur, tentunya akan susah juga untuk diajak berpuasa.

5. Membiasakan Puasa Sunah

Menanamkan kebiasaan puasa sunah misal senin kamis dapat melatih diri agar kuat berpuasa di bulan ramadhan. Untuk anak yang lebih besar dapat mulai untuk berpuasa sunah. Rajin berpuasa sunah membuat membuat pola tidur anak jadi teratur dan terbiasa bangun pagi untuk sahur. 

Sedangkan untuk anak yang usia lebih kecil (Tk/Sd) bisa dibiasakan untuk puasa sampai sekuat yang mereka bisa. Jika anak baru mampu berpuasa hingga jam 12 siang tidak apa-apa, namun tetap beritahu bahwa aturan berpuasa itu berbuka saat azan magrib. Motivasi anak untuk puasa berikutnya agar lebih kuat menahan puasanya namun jangan terlalu memaksanya. Tetap beri apresiasi atas usahanya, karena anak yang belum baligh belum memiliki kewajiban berpuasa. 

Imam al Bukhari di dalam kitab Shahihnya menerangkan satu bab khusus yaitu“Bab Shaumi as Shibyan”  atau bab puasa anak-anak kecil. Imam Bukhari mengutip atsar dari Sayyidina Umar RA ia pernah berkata kepada orang yang mabuk di bulan Ramadan, ‘‘Celakalah kamu, padahal anak-anak kecil kami sudah berpuasa,’’ lalu, Sayyidina Ali memukul lelaki pemabuk tersebut.

Dari hadist tersebut Imam Ibnu Hajar al Asqalani dalam kitab Fathul Bari menjelaskan bahwa pendapat mayoritas ulama mengatakan bagi orang yang belum baligh tidak diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Menurut sebagian ulama salaf, di antaranya Ibnu Sirrin dan az Zuhri, berpendapat bahwa anak-anak kecil juga diperintahkan menjalankan ibadah puasa dengan tujuan melatih apabila mereka mampu.

6. Mempersiapkan Menu sahur Dan Berbuka Yang Menarik

Pernahkah bunda melihat anak-anak sudah sangat lelah saat menjelang berbuka puasa?
Lalu ketika bunda ajak untuk membuat takjil, anak langsung bersemangat kembali. 

Nah ternyata mempersiapkan menu saat berbuka merupakan salah tips ampuh untuk membuat anak bersemangat kembali. Menunggu azan berbuka akan menjadi moment menyenangkan untuk anak yang tak akan terlupakan. Mengajak anak untuk turut serta memasak makanan kesukaan mereka saat sahur atau berbuka membuat mereka menikmati indahnya berpuasa. 

Bunda bisa menanyakan terlebih dahulu kepada anak mau sahur atau berbuka dengan lauk apa, sehingga ketika ke pasar bisa langsung membeli bahan-bahannya. Atau bisa juga langsung membuat menu untuk 10 hari agar tidak bolak balik ke pasar. Untuk ide-ide menu sahur, takjil ataupun frozen food bisa dilihat di instagram atau google. Berikut salah satu contohnya.



7.  Mempersiapkan Permainan Dan Aktifitas Seru Selama Bulan Ramadhan

Saat berpuasa terkadang anak merasa jenuh karema aktivitas fisiknya berkurang, biasanya maen di lapangan lari-larian atau main sepeda dengan temannya sekarang hanya dirumah. Sebenarnya gak salah, kita sebagai orang tua khawatir kalau berlebihan aktivitas maka akan lebih terasa capek dan haus yang dikhawatirkan membatalkan puasa anak. 
Salah satu contoh gambar untuk kegiatan mewarnai

Sebagai orang tua yang bijak, dengan berkurangnya aktivitas di luar ruangan maka kita mesti menambah aktifitas (kegiatan) mereka di dalam rumah. Menambah kegiatan positif seperti menggambar, melukis atau mewarnai terbukti efektif untuk mengisi waktu luang anak. Membuat kerajinan tangan juga menambah kreatifitas anak selain sebagai penghilang penat(bosan) saat berpuasa. 

8. Membuat Target Ramadhan Bersama Anak
Langkah selanjutnya untuk persiapan adalah membuat target ramadhan bersama anak. Bunda bisa membuat jurnal ramadhan yang berisi target yang hendak dicapai anak di bulan ramadhan. Sebelumnya jangan lupa untuk berdiskusi, membuat kesepakatan dengan anak tentang pencapaian saat bulan ramadhan tentunya sesuai dengan kemampuan anak. 

Jurnal ramadhan isinya apa saja?
Berisi tentang target ibadah-ibadah di bulan ramadhan seperti shalat fardhu, puasa, baca Al quran, terawih, sedekah dan lain sebagainya.


Atau bunda kalau tidak mau repot, sekarang semua e-commerce sudah banyak yang menjual buku-buku jurnal ramadhan anak. Jangan lupa untuk memberi apresiasi dan reward jika anak sudah berhasil mencapai target yang sudah ditentukan. Hadiah akan membuat anak termotivasi untuk rajin beribadah di bulan suci ramadhan. 

9. Merencanakan Kegiatan Sosial Bersama-sama

Persiapan terakhir yang bisa bunda lakukan adalah merencanakan kegiatan sosial bersama-sama. Kegiatan sosial selain untuk menambah pundi-pundi pahala saat bulan ramadhan,juga dapat menumbuhkan rasa empati di hati anak. Anak akan berjiwa sosial, tolong menolong terhadap sesama. 

Dua tahun lalu kebetulan kami mempunyai toko online, kami sekeluarga merencanakan pembagian beras gratis untuk para driver ojol yang kebetulan mendapat orderan dari toko online kami. Anak-anak kami libatkan kadang mereka yang memberikan berasnya. Banyak kisah dari kegiatan sosial tersebut yang membuat kami sekeluarga menjadi lebih banyak bersyukur kepada Allah SWT. 

Selain kegiatan tersebut ada banyak kegiatan yang bisa bunda lakukan salah satunya adalah Berbagi Takjil (takjil on the road). Kegiatan membagi-bagikan bukaan puasa kepada orang-orang yang masih di jalanan yang belum sempat untuk berbuka puasa. Takjil biasanya berupa makanan kecil seperti lontong,gorengan, air mineral dan dengan beberapa kurma. Tak hanya dijalanan kita juga bisa berbagi menu takjil di mesjid-mesjid atau bersama anak panti asuhan. Untuk yang lebih sederhana, bunda juga bisa mengajak anak untuk membuat program setiap hari bersedekah, dengan nominal yang lebih kecil. 





Sumber: 
https://muslim.or.id/28232-carilah-keutamaan-malam-lailatul-qadar.html

https://p2ptm.kemkes.go.id/infograpic-p2ptm/obesitas/kebutuhan-tidur-sesuai-usia

https://iainutuban.ac.id/2023/03/21/simak-batas-usia-anak-kecil-yang-dianjurkan-menjalankan-puasa-ramadan/#:~:text=Dari%20hadist%20tersebut%20Imam%20Ibnu,diwajibkan%20untuk%20menjalankan%20ibadah%20puasa.

www.twinkl.co.id




Komentar

Postingan Populer